Kamis, 19 November 2015

Hikayat



         Perkara sibungkuk dan sipanjang


   Pada suatu hari ada dua orang laki istri berjalan, maka sampailah ia pada suatu sungai , maka di caharinya perahu hendak menyebrang, tiada dapat perahu itu , maka di tantinya 1 perahu kalau kalu ada orang lalu berperahu.itu pun tiada juga lalu perahu orang, maka ia pun berhentilah di tepi tebing sungai itu dengan istrinya. Sebemula adapun istri orang itu terlalu baik parasnya, syahdan maka suami suami perempuan itu sudah tua, lagi bungkuk belakangnya.maka pada sangka orang itu, air sungai itu dalam juga katanya “
apa upaya ku hendak menyebrang sungai ini?”
            Maka ada pula orang bedawi duduk di seberang sungai sana, maka kata orang itu” “ hai tuan hamba seberangkan apalah kiranya hamba berdua ini, karena hamba tiada daoat berenang,sungai ini tidak hamba tau dalam dangkalnya.”setelah didengar oleh bedawi kata orang tua bungkuk itu dan dilihatnya serta perempuan itu baik parasnya, maka orang bedawi itupun sukalah. Dan berkata dalam hatinya” dan beruntunglah ini”
            Maka bedawi  itupun turun sungai dengan menunduk seolah sungai itu dalam< setelah di seberankannya kedua orang itu si bedawi mulai merayu perempuan yang mempunya paras yang baik itu, setelah mereka makan si bedawi berjalan dengan istri laki laki bungkuk tadi, ia berfikir “ biarlah aku berjalan dengan perumpuan elok ini sedangkan suaminya hanyalah seorang pria bungkuk, setelah melihat istrinya berjalan dengan bedawi itu, suaminya mulai merasa hina ia berfikir, “ lebih baik aku mati dari pada terhina seperti ini< ia terjun kedalam sungai itu, baru ia merasakan ternyata sungai itu dangkal, ia menyebrangi sungai itu setelah sesampai di seberang smapailah kedusun tempat masyhudulhak itu.
            Pria bungkuk itu mengadu kepada masyuldulhak, lalu dipanggiullah sang bedawi ketempatnyamasyudulhak bertanya kepada bedawi itu “ istri siapa perempuan ini’?
Maka kata bedawi itu  “ istri hamba karena dari kecil jadi pinang hamba dan besar nikah dengan hamba/”
Maka kata orang bungkuk itu “ istri hamba dari kecil ia nikah dengan hamba.”
Maka jadi bergadulah desa itu, dikumpulkan nya para warga untuk menyaksikan perkara itu orang pun berhimpun pergi menyaksikannya. Bertanyalah masyuldulhak itu kepada perempuan itu “siapa suami mu antara dua orang laki laki ini.”
Maka kata perempuan itu “ sipanjanglah suami hamba.”
“jika sungguh ia suamimu siapa mentuamu laki laki dan siapa mentua mu porempuan dan dimana tempat duduknya.?”
Maka tidak terjawab perempuan celaka itu, dipanggilllah si bedawi itu menhadap masyuldulhak ,dan bertanya  benarkah engkau suaminya.?
Tidak tejawab juga bedawi itu < masyulduhak tertawa dengan sangat keras, kemudia di panggilnya si bungkuk tadi , benartkah perempuan ini istrimu ?

Si bungkuk menjawab “ dari tadi hamba mengatakan hal yang serupa ya ia istri hamba”
Siapa nama mentua laki laki dan nama mentua perempuan mu dan dimanakah tempat duduknya “?
Di jawablah dengan tepat sang bungkuk tadi,maka warga tau yang sebenarnya, si bedawi itu diusir,
Dan masuldulhak jadi orang yang bijaksana .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar