Negeriku

Budaya tanah kelahiranku
. Hamparan Rawang,
 satu dari delapan kecamatan di kota Sungai Penuh memiliki sebuah kawasan 
yang telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya.
 Tanah sabingkeh Masyarakat Rawang menyebutnya Tanah Sabingkeh / Tanah Sebingkeh.
 Kawasan Tanah Sebingkeh terletak di jalan Tanah Sabingkeh, 
desa Maliki Air. 

Tidak jauh dari jalan raya Rawang. Tepat berada di samping masjid raya Rawang. Masjid ini dibangun pada abad ke-19 oleh Depati IV Delapan Helai Kain Alam Kerinci yang memimpin delapan desa di daerah Hamparan Rawang. Bentuk masjid yang sekarang adalah hasil renovasi besar-besaran pada tahun 1938. Wujud asli masjid Rawang sudah tidak terlihat lagi :-(
Tanah Sebingkeh dulu disebut Tanah Sebingkeh Payung Sekaki atau dalam dialek lokal Rawang disebut Tanah Sebengkeh Payung Sekakai.
 Tanah Sebingkeh merupakan kedudukan Depati IV Delapan Helai Kain Alam Kerinci yang memimpin kedepatian Hamparan Rawang. Dulu disebut kedepatian Hamparan Besar Tanah Rawang. Sebelum penjajahan Belanda, kedepatian merupakan bentuk pemerintahan tertinggi di Kerinci. Pusat dari Tanah Sebingkeh adalah sebuah lapangan seukuran lapangan voli di tengah-tengah pemukiman warga desa Maliki Air dan Kampung Dalam. Lapangan ini disebut tanah mendapo, biasa dipakai sebagai tempat perhelatan pesta adat kenduri sko (kenduri pusaka).
 Jika tidak dipakai, tanah mendapo hanya digunakan warga sebagai tempat menjemur gabah. 
. selain tanah sabingkeh hamparan rawang juga merupakan pnduduk asli daerah asal tarian 
RENTAK KUDO, ya tarian ini sudah dikenal di sungai penuh, jambi dah di indonesia sudah mengnal tarian yang memperagakan hentakan kaki kuda . tarian ini membebaskan penari untuk mnenari , dengan iringan musik yang sangat mneggelebar menambah gairah masyarakat untuk menari. dirawang sendiri rentak kudo selalu di pentaskan pada acara pernikahan pernikahan sebagai bentuk rasa suka cita dan berbagi kegembiraan pada masyarakat, di luar dari Rawang tarian ini di pentaskan untu acara acara tertentu untuk memeriahkan acara. sekian dulu sobat sepenggal warisan budaya kami cita dan cintaku untumu hamparan rawang :)

3 komentar: